SAYA PIKIR. SAYA.....?
saya pikir hidup ini mimpi, hampir hari-hari hidupku terlelap dlm tidur
saya pikir hidup ini sandiwara, hampir ku mau main drama terus
saya pikir hidup ini berperang lalu mau membunuh teman-temanku, dan sekitarku
saya pikir hidup ini menerima lalu saya mau hanya mengambil
saya pikir hidup ini tidak punya tujuan lalu sy berlari-lari ditempat saja
dan sebaginya cari sendiri.......................
saya tinggalkan pikiran-pikiranku diatas, ternyata semua pemikiran di atas tidak pernah mengubah hidupku. Hanya membawa diri saya lebih massive untuk stagnan. saya harus hidup kebalikan dari semua pemikiran di atas dan harus berubah.
TETAPI SAYA......
Temukan tujuanmu dan rencana Tuhan dalam hidupmu apa. Jangan menunda. Segera saat ini juga. Kalau kamu sudah temukan, fokuskan diri kamu untuk belajar sesuai rencana Tuhan dalam hidupmu. Terus mengasah untuk perbesar dan mengembangkan petensi dan kemampuan (ability) diri.
Ketika kita mulai memutuskan diri untuk berubah, diri kita akan terasa manusia asing yang datang ke dunia baru yang tak pernah mengetahui kondisi tempat tersebut sebelumnya. Dan saat mulai belajar, kita akan terlihat seperti manusia bodoh yang tak tahu apa-apa. Yang kita butuhkan dalam kondisi ini adalah kekuatan dan kepercayaan.
Dari jakarta bersama teman-temanku naik keretapi ke semarang untuk pertama kalinya. Sesampainya di semarang, saya bertanya ke teman-temanku. Salatiga itu jauh atau dekat? Lalu teman-teman dari kota studi semarang mengatakan, waktu hanya sekitar satu jam perjalanan, sudah sampai. Mendengar itu, tanpa berpikir panjang saya minta alamat lengkap bapak angkatkulewat sms. Tidak lama kemudia Beliau sms dengan alamat lengkap. Saya pamit teman-temanku dan berangkat ke salatiga, dari semarang.
Kenapa saya mengambil pilihan dan memutuskan untuk berangkat ke Salatiga?. Pada hal saya tidak tahu route jalannya, ibarat orang buta yang meraba-raba. Alasannya, karena saya sudah tahu tujuan dengan alamatnya lengkap. Bahkan saya tahu nilai hidup apa saja yang akan saya pakai sebagai bahan bakar untuk mengantar sampai ke tujuan.
Nilai yang saya pakai dalam perjalanan saya ke salah tiga adalah nilai keberanian dan kepercayaan. Karena saya sudah tahu tujuan dengan alamatnya lengkap maka dengan nilai keberanian dan kepercayaan diri serta Tuhan dapat mengantarkan saya pada tujuan. Saya selalu yakin bahwa setiap manusia adalah kompas yaitu orang-orang yang ada di sekitar saya. Dengan keberanian bertanya kepada orang, mereka akan menunjukkan arah dan jalan ke salatiga. Ingat pepata klasik mengatakan bahwa, “malau bertanya sesat di jalan”.
Saya banyak melihat orang-orang di sekitar saya sangat fobia dengan perubahan. Mereka tidak pernah memakai keberanian dalam diri mereka. Ingat bahwa Roh Tuhan yang diletakkan dalam kita adalah lebih besar dari yang lain dan sanggup menaklukan dunia, maka selalu bertanya kepada Rohkudus adalah satu-satunya pilihan. Yang tahu tujuan hidupmu adalah Roh yang ada dalam kita. karena Ialah yang sangat tahu dan peka melihat segala sesuatu yang akan terjadi bahkan yang sudah ada tentang kita. Karena Ia adalah Elohim itu sendiri. Tepat Tritunggal yang integral itu.
BEST REGARD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar